Rabu, 28 Desember 2011

BERBUKA DAN SEGELAS AIR

BERBUKA DAN SEGELAS AIR

Selain ramadhan,pernahkah kamu begitu merindukan segelas air putih? Barangkali nggak. Karena dibulan-bulan lain,kamu bisa menenggak bergelas-gelas air putih kapan pun kamu mau. Tapi tidak dibulan suci. Saat adzan magrib berkumandang,saat itulah orang-orang yg berpuasa akan ngeh, betapa segelas air putih itu ternyata begitu berharga. Dan percaya nggak kalau segelas air putih itu ternyata bisa lebih berharga dari dunia ini?

Seorang darwis pernah diminta dating ke istana sultan. Ia ingin mendengar nasihat dari darwis yang terkenal bijak tersebut. Setelah si darwis tiba,sultan menatapnya dengan tajam.

“kenapa kau tidak memberi hormat kepadaku seperti orang lain yang datang kesini?” kata sultan.

“apa yang harus kau hormati?” ujar darwis.

“aku sultanmu.” Sahut sultan.

“jika sultan memintaku dating kesini hanya untuk member hormat,maka sebaiknya aku melanjutkan perjalananku.” Jawab sang darwis sambil membalik badannya.

“tunggu” cegah sang sultan. “aku memintamu datang kesini untuk memberiku nasihat. Maka nasihatilah aku.” Ujar baginda sambil meraih segelas air dan hendak meneguknya.

“tunggu dulu,” sang darwis tiba-tiba berkata, “baginda, bagaimana jika baginda tidak bisa menenggak air walau hanya segelas saja?”

“tentu saja aku pasti akan mati kehausan.” Jawab sultan yang bingung.

“kalau begitu. Seandainya baginda tidak bisa menenggak air, berapa harga yang berani baginda bayar agar bisa menenggak air lagi?”

Sultan itu berpikir sebentar, kemudian menjawab, ”aku akan membayar dengan setengah kerajaanku ini.”

Setelah itu sang sultan menenggak habis air digelasnya. Sang darwis kemudian berkata lagi, “sekarang, bagaimana jika air yang telah baginda minum tidak bisa baginda keluarkan?”

“tentu aku akan mati dengan tubuh menggelembung penuh air.”

“kalau hal itu terjadi,berapa harga yang berani baginda bayar untuk mengeluarkan air dari tubuh baginda yang telah baginda minum?”

Lagi-lagi sultan berpikir. Setelah beberapa waktu,beliau berkata, “aku akan membayar dengan setengah kerajaanku. Itu lebih baik daripada aku mati dengan tubuh menggekembung.”

“nah,” seru sang darwis, “jika seluruh kerajaan baginda miliki ini nilainya tidak lebih dari segelas air, lantas apa yang membuat baginda begitu bangga akan kedudukan ini? Dan kenapa baginda menyuruh hamba member hormat pada sesuatu yang nilainya tidak lebih dari segelas air?”

Sang sultan terhenyak.

Kehidupan ternyata memang tidak lebih berharga dari segelas air. Puasa mengajari kita tentang arti segelas air. Oleh karna itu, segelas air yang kita minum untuk berbuka puasa tidaklah sama dengan bergelas-gelas air yang kita minum saat kita sedang tidak berpuasa. Nggak heran kalau seorang bijak pernah berkata, “jagalah dirimu dari api neraka walau hanya dengan segelas air!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar