Rabu, 29 September 2010

tugas softskill

nama : wahyu desnadi
kelas: 2ka06
npm : 10109660


BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi,dari kata tersebut memilik arti masing masing.Arti budaya itu sendiri adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Sedangkan organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
istilah budaya organisasi atau budaya kerja ataupun lebih dikenal didunia pendidikan sebagai budaya akademis. Untuk lebih menyesuaikan dengan spesifikasi penelitian penulis mengistilahkan budaya organisasi dengan istilah budaya akademis.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Disini saya akan menjabarkan fungsi dari budaya organisasi itu sendiri yang tentunya
dipengaruhi oleh beberapa factor seperti yang dikutip oleh Munandar(2001),budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa factor ,yaitu:

1. Pengaruh umum dari luar yang luas = Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi.

2. Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat = Keyakinan-keyakinan dn nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan.

3. Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi = Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian yang berhasil. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi

faktor-faktor yang membentuk budaya organisasi yang dapat dibagi menjadi :
o Share thing, misalnya pakaian seragam seperti pakaian Korpri untuk PNS, batik PGRI yang menjadi ciri khas organisasi tersebut.
o Share saying, misalnya ungkapan-ungkapan bersayap, ungkapan slogan, pemeo seprti didunia pendidikan terdapat istilah Tut wuri handayani, Baldatun thoyibatun wa robbun ghoffur diperguruan muhammadiyah.
o Share doing, misalnya pertemuan, kerja bakti, kegiatan sosial sebagai bentuk aktifitas rutin yang menjadi ciri khas suatu organisasi seperti istilah mapalus di Sulawesi, nguopin di Bali.
o Share feeling, turut bela sungkawa, aniversary, ucapan selamat, acara wisuda mahasiswa dan lain sebagainya.
Faktor-faktor diatas bisa kita wujudkan dengan melakukan beberapa hal antara lain berupa :
o Menciptakan bahasa yang sama dan warna konsep yang muncul.
o Menentukan batas-batas antar kelompok.
o Distribusi wewenang dan status.
o Mengembangkan syariat, tharekat dan ma’rifat yang mendukung norma kebersamaan.
o Menentukan imbalan dan ganjaran
o Menjelaskan perbedaan agama dan ideologi.
Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbins (1996), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.


Ciri-ciri Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:
1. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.
2. Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.
3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu.
5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu.
6. Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
7. Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.
Dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi itu, bagaimana urusan diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota berperilaku (Robbins,1996).


Lalu disini kita akan membahas tentang, apakah tujuan dari budaya organisasi itu sendiri,
Tujuan budaya organisasi adalah :
• Memebentuk suatu sikap dasar, dan nilai-nilai yang dapat menumpuk kerja sama, integritas, dan komunikasi dalam berorganisasi
• Memperkenalkan budaya organisasi pada anggota
• Meningkatkan komitment dan daya inovasi anggota

Sosialisasi budaya selain bermanfaat bagi anggota, tentu saja juga membawa manfaat pada organisasi. Bagi anggota sosialisasi budaya memeberikan gambaran yang jelas menegnai organisasi yang dimasukinya. Sehingga anggota baru terbantu dalam membuat keputusan yang tepat sesuai dengan situasi yang di hadapi. Selain itu, sosialisasi budaya juga memudahkan anggota dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, pekerjaan dan anggota lain intraorganisasi. Sehingga menumbuhkan komitmenty karyawan yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar